Selasa, 01 Februari 2011

Perang Melawan Kapitalis

Perkembangan pay tv di Indonesia semakin baik dan bermunculan, gugur satu muncul lainnya, gugur Astro muncul AORA, muncul Skynindo, Telkomvision. Namun keberadaannya pay tv ini menjadi ancaman bagi perkembangan Indovision yang merasa ada lebih lama tetapi tidak berhasil mencapai target pelanggannya.

Bahkan belakangan pelanggan Indovision semakin merosot lantaran semakin berkembanganya pay tv melalui kabel yang hampir tumbuh di seluruh pelosok desa di negeri ini. ratusan ribu pelanggan Indovision memilih putus dan pindah ke tv kabel, lantaran tv kabel lebih murah, dan pelanggan tanpa berfikir apakah tv kabel itu legal atau ilegal, yang terpenting murah meriah, channel yang disuguhkan juga ada di Indovision.


Dalam sebuah seminar di beberapa daerah terungkap atas ketakutan Indovision ini dengan maraknya tv kabel, khawatir kasus di India terjadi di Indonesia. Mengapa demikian, karena di India masyarakatnya banyak yang berlangganan tv kabel dan meninggal pay tv satelit, jika ini terjadi, investasi yang milyaran rupiah bisa kolap. Jawabannya, kenapa harus investasi milayaran rupiah, jika dengan puluhan juta sudah bisa memberikan yang terbaik kepada masyarakat yang mempunyai hak yang sama dalam mendapatkan informasi, hiburan dan pendidikan via media visual.

Kabar terakhir untuk mendepak tv kabel ini, pay tv indovision membuka jaringan tv kabel di Sulawesi, menyusul segera dibuka di beberapa daerah lain dengan harga iuran yang mengejutkan, yakni gratis selama setahun dan tahun berikutnya hanya dikenakan iuran cuma Rp. 15.000/bulan. Sedangkan iuran tv kabel saat ini, sudah ada yang mencapai diangka Rp. 70.000/bulan dengan channel lokal dan premium.

Bagaimana mengantisipasi persoalan ini, karena ini akan menjadi persoalan bagi pemilik usaha tv kabel, yakni kebersamaan dan persatuan komunitas tv kabel di Indonesia, tidak ada lagi pemikiran negatif thinking sesama pengelola. Jika kebersamaan ini bisa dijaga dengan baik, bukan omong kosong dan bukan janji belaka, ada pihak yang akan memberikan support kepada tv kabel di Indonesia dengan konten gratis dan bahkan bisa mendapatkan inkam dari pusat.

Maksudnya adalah, dengan terealisasinya Indovision menggratiskan iuran, kita sudah siap dengan kondisi ini dan ini pernah saya sampaikan kepada beberapa teman di Jakarta. Tapi masih ditanggapi pesimis, ya memang beginilah sebuah pemikiran, terkadang terabaikan oleh terkotak-kotaknya pemikiran kita. Hal yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin, ini tidak pernah teman-teman sadari.

Seperti saya akan mewujudkan IBO (Indonesian Box Office) ini hanya sebuah wacana dan tidak akan terbukti, karena tidak mudah dalam menggabungkan seluruh kekayaan budaya negeri ini, diperlukan tenaga dan financial yang tidak murah. Namun mereka tidak pernah menyadari yang tidak mungkin akan menjadi kenyataan. Maka itu, biarkan waktu yang akan menentukan, yang terpenting semua teman-teman tetap bersemangat dalam menjalankan usahanya dan tidak terdapat kendala. salam

4 komentar:

  1. Suatu ketika, ddalam pemikiran saya akan memudahkan masyarakat dalam menikmati siaran televisi dan gratis. Internet murah, sehingga pengusaha tv kabel jika tidak mampu berinovatif akan ditinggalkan pelanggannya dan pindah memilih ke yang gratis.
    Mau marah, melabrak pemilik tv kabel yang memberikan gratis? tunggu dulu, karena pemilik usaha gratis ini dilengkapi perizinan dan sudah barang tentu dilindungi undang-undang. Hukumlah yang akan berbicara jika sampai kita melawan hukum.
    Mau demo/ unjuk rasa, lebih banyak pelanggannya daripada pengelola tv kabel, maka kita semua tidak ada jalan untuk melawan kecuali ikut-ikutan memberikan gratis.
    Darimana inkam jika saluran tv kabel diberikan gratis? Hahahaha, maaf izinkan saya untuk tertawa sejenak, inilah yang tidak pernah teman-teman pikirkan. Sebenarnya kita masih akan mendapatkan dana inkam tv kabel jika mau inovatif, kreatif, jadi tidak hanya mengharapkan iuran bulanan.
    Dengan demikian, siapa yang masih ngotot bertahan dengan apa yang ada sekarang akan tergerus oleh kemajuan zaman dan perkembangan dunia tv kabel.
    Informasi terbaru, indovision akan membuat tv kabel gratis tahun pertama, tahun kedua iuran hanya Rp. 15.000/bulan, ini wacana yang sangat bagus. Kenapa kita harus menyikapi dengan sinis dan merasa terancam?
    Kenyataan ini akan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat kita, seperti hanya ketika baru pertama kali Telkomsel meluncurkan telepon genggam, karena tidak ada pilihan harus menggunakan jaringan Telkomsel walaupun harga nelponnya mahal. Sekarang, dengan banyaknya jaringan Telkom seluler, masyarakat benar-benar dimanjakan.
    Belajar dari pengalaman dan kenyataan ini, kita harus bisa berfikir jernih, tidak mengabaikan dan tidak sinis dengan inovatif orang lain.
    Lalu bagaimana dengan nasib teman-teman pengelola tv kabel? Tidak perlu khawatir, seperti yang saya alami saat ini dan masa mendatang, karena saya telah tahu jauh hari wacana ini, dan sebelum wacana ini diblow up, kemungkinan ini juga sudah saya prediksi dan saya rancang untuk menyikapinya.
    Saya tidak mau menyampaikan planning dan pola serta cara apa untuk menghadapi kemungkinan ini dalam blog ini, di facebook, atau twitter, karena omongan saya beum tentu benar dan bisa bohong belaka, isapan jempol belaka, ini kata orang yang tidak sependapat dan apriori. Kita boleh berbeda pendapat, boleh berseberangan dalam berpikir, hanya waktu dan orang yang sabar yang membuktikan kenyataan ini. Salam

    BalasHapus
  2. Penawaran Indovis Gratis 1 Tahun dan bayar Rp.15.000,-/Bulan mulai tahun 2 adalah strategi manajemen Indovis untuk menenggelamkan TV Kabel Daerah yg mengancam Indovis selama ini.

    Tetapi jangan lupa, walaupun Gratis 1 Tahun, mereka menarik biaya instalasi alat dari pelanggannya sebesar Rp.1.800.000,- (dibayar di depan)dan hanya untuk TV Free To Air (FTA) saja.

    Strategi TV Kabel Daerah untuk mengantisipasi hal ini sebenarnya mudah, yaitu TV Kabel bisa membantu membuat Brosur untuk Indovis untuk promosi ini, hanya saja kalimat promo di brosurnya dibalik menjadi :

    Paket BOOM Indovis, Gratis Biaya Instal Peralatan, dengan biaya langganan Rp.150.000,- per bulan X 12 Bulan = Rp. 1.800.000,- dibayar di depan selama 12 bulan.

    Lalu cantumkan Logo Indovis pada brosur itu dan nomer telepon layanan Indovis Jkt-nya.

    Brosur itu silahkan disebarkan ke seluruh para pelanggan TV Kabel di daerah masing-masing. Yang terpenting adalah melakukan pencerahan pada Publik, ditekankan bahwa Rp.1.800.000,- bukan biaya instal peralatan parabola dan decoder, tetapi sesungguhnya biaya langganan 12 bulan yg di tarik di depan hehehehehee..

    Mudah2an pelanggan TV Kabel anda tdk terpengaruh dengan promo Indovis yang sebenarnya setelah lebih awal Anda melakukan black campaign lebih awal kepada pelanggan2 Anda...

    Selamat mencoba !

    BalasHapus
  3. @Dewi: Informasi yang bagus dan benar, ini adalah trik promosi merekrut pelanggan sebanyak mungkin, padahal di dalamnya ada jeratan.

    Pola seperti ini sebenarnya tidak akan berpengaruh kepada pertumbuhan dan perkembangan tv kabel di Indonesia. Hanya saja, teman-teman banyak yang kelabakan.

    Jauh sebelum BOON Indov ini mencuat, saya pribadi telah memberikan pemahaman dan masukan kepada teman-teman, tetapi masih dianggap remeh jika suatu saat tv kabel harus gratis.

    Lalu darimana dana operasional, teman2 sudah saya beritahu, dan sakarang sedang jalan kerjakan untuk mengucurkan anggaran biaya operasional itu, semoga bisa dilaksanakan dengan baik.

    Info ini segera saya sampaikan kepada seluruh teman2 se Indonesia, dan terima kasih atas masukannya.

    Salam

    BalasHapus
  4. fakta sudah membuktikan diseluruh dunia, bagaimanapun juga akhirnya pelanggan tv kabel akan lebih banyak dari pay tv satelit, karena pay satelit tak akan bisa berinovasi karena keterbatasan banwith data dan rawan pencurian/pembajakan sementara di kabel sangat leluasa untuk berinovasi, tinggal teman2 tv kabel, mau jalan ditempat dilindas jaman atau terus maju dengan inovasi.

    BalasHapus