Selasa, 27 Desember 2011

Rahasia Makanan Panjang Umur, Perbanyak Makan Sayur dan Ikan


Menjalani hidup dengan pola makan sehat dan diimbangi dengan olahraga dapat memperpanjang usia harapan hidup seseorang. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa makan banyak sayur dan ikan dapat memperpanjang usia hingga 3 tahun.

Orang dengan menu diet sehat dengan mengurangi produk daging dan memperbanyak makan sayur dan ikan, memiliki kesempatan 20 persen hidup dengan usia lebih banyak, dengan perkiraan 2 hingga 3 tahun.

Manfaat kesehatan menu diet yang sering disebut dengan diet Mediterania sebenarnya telah lama diketahui, tetapi baru-baru ini ilmuwan telah mempelajari efek pada orang tua dengan menggunakan studi unik untuk membandingkan pola makan dan kesehatan ribuan orang usia 70 tahun.

Studi yang dikenal dengan H70 ini dilakukan selama 40 tahun. Hasilnya, praktik diet Mediterania yang memperbanyak makan sayur dan ikan dapat menjadi rahasia untuk panjang umur.

"Orang tua yang menjalani diet Mediterania diperkirakan berumur 2-3 tahun lebih lama daripada mereka yang tidak menjalaninya," ujar Gianluca Tognon, ilmuwan di University of Gothenburg, Swedia, seperti dilansir Indiavision,

Menurut Tognon, dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan tidak ada keraguan bahwa diet Mediterania dikaitkan dengan manfaat kesehatan yang lebih baik, tidak hanya untuk orang tua, tetapi juga untuk dewasa muda, remaja dan anak-anak. Started by mantoz‎, Yesterday 07:35 PM forum Tempo.


Sapi Bermulut Serigala dari Madura


Monday, December 26, 2011, 13:18
Seekor anak sapi aneh menggegerkan warga Dusun Katuje Desa Beraji Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep, Madura. Anak sapi jantan itu lahir dengan bagian mulut mirip mulut serigala.
Lidah anak sapi tersebut menjulur keluar dan rahang bawah jauh lebih pendek. Bahkan, secara terus menerus menganga, layaknya serigala yang mencari mangsa. Moh Hartono/detikSurabaya.
Kondisinya anak sapi tersebut terlihat sehat meski sulit makan atau minum. Agar bertahan hidup, pemilik sapi, Misnoto (50) rela memberikan susu dengan cara menyuguhkan pakai botol kecil. Setiap hari, tidak kurang dari tiga liter air dicampur susu instan. Sehingga kondisinya kelihatan tetap sehat.

Sabtu, 17 Desember 2011

HP Samsung Penumpang Bajaj Jambret


Jumat, 16 Desember 2001
HP Samsung Galaxy II milik Bambang, yang sedang naik Bajaj ketika melintas di Jalan Budi Kemuliaan,depan Gedung Indosat di Jambret yang sedang mengendarai sepeda motor.
Selanjutnya foto hasil dari pelacakan via Samsung Galaxy Tab hanya sampai di Jalan Ampasit 6 GPS Samsung Galaxy II menetap dan sampai Sabtu malam masih tidak bergerak lagi.
PESAN MORAL: Hati-hati di tempat umum, ketika jalan kaki, naik bus, bajaj, karena kejahatan mengincar Anda.







Kehidupan asmara dipengaruhi pengalaman selagi bayi


Ilustrasi (ist)
Kamis, 15 Desember 2011 21:38 WIB | 784 Views
Apa yang dialami Anda semasa bayi, mempengaruhi cara Anda menjadi dewasa"
Jakarta (ANTARA News) - Kemampuan untuk percaya, mencintai dan menyelesaikan konflik dengan orang yang dicintai ternyata dibangun sejak orang selagi masih kanak-kanak.

Ini adalah pesan dari literatur terbaru yang diterbitkan jurnal Current Directions in Psychological Science.

"Hubungan interpersonal dengan ibu Anda selama 12 bulan pertama dari 18 bulan kehidupan Anda, memetakan prilaku Anda dalam kehidupan asmara Anda 20 tahun kemudian," kata psikolog Jeffry A. Simpson yang bersama dua koleganya --Andrew Collins dan Jessica E. Salvatore dari Universitas Minnesota-- menyusun makalah ilmiah itu.

"Sebelum Anda bisa mengingat, sebelum Anda mengenal bahasa untuk menggambarkan sesuatu, dan melalui cara yang tidak Anda duga, prilaku-prilaku implisit telah tertanam dalam pikiran, mengenai bagaimana Anda memperlakukan cinta atau seberapa penting cinta dan kasih sayang bagi Anda."

Manakala prilaku-prilaku itu berubah seiring pasang surut hubungan, introspeksi dan terapi, ketika stres melanda Anda, pola-pola lama acap muncul kembali.

Bayi yang salah asuh akan menjadi seorang yang defensif di kala tua. Bayi yang memiliki ibu yang perhatian dan penyokong akan bisa mengatasi masalah-masalah di kala tua, dan berasa aman karena perlakuan baik dari orang lain.

Simpson berkata, "Orang memperoleh cara yang utuh dan adaptif dalam merespons lingkungannya sekarang, berdasarkan apa yang dialaminya di masa lalu."

Hipotesinya adalah "Apa yang dialami Anda semasa bayi, mempengaruhi cara Anda menjadi dewasa".

Simpson, Collins, dan Salvatore menyampaikan bukti-bukti untuk hipotesis mereka itu dengan meneliti hubungan ibu-bayi dan kemudian hubungan cinta seseorang di masa dewasa.

Subyek penelitian mereka adalah 75 anak kecil yang ibu mereka berpenghasilan kurang.  Bayi-bayi ini diteliti sejak lahir, sampai usia mereka berada di awal 30-an, termasuk hubungannya dengan teman baik dan pasangan cinta mereka.

Selagi bayi, anak-anak itu ditempatkan pada situasi-situasi aneh dan penuh stres bersama ibu mereka untuk menguji seberapa aman ikatan hubungan mereka.

Kemudian, anak-anak yang kini sudah dewasa secara reguler dinilai perkembangan emosi dan sosialnya.

Para peneliti memusatkan perhatian pada kemampuan dan ketahanan mereka dalam melalui konflik dengan teman-teman sekolahnya, sahabat semasa remaja, dan akhirnya dengan pasangan cintanya.

Berdasarkan beragam analisis, penelitian ini mendapatkan bukti adanya penyandian awal yang membenarkan teori-teori psikolog sebelumnya. Namun temuan-temuan mereka juga berangkat dari ide para pendahulu mereka.

"Ada banyak kontinuitas dalam sifat dan prilaku orang dari waktu ke waktu," kata Simpson. "Kami menemukan benang merah yang lemah namun penting antara bayi dengan pelukan ibunya dan antara dia ketika berumur 20 tahun dengan kekasihnya.

"Jika Anda bisa menjabarkan apa model-model lama itu dan memverbalisasinya, dan jika Anda terlibat dengan pasangan berkomitmen dan terpercaya Anda, maka Anda mungkin bisa menyesuaikan lagi prilaku Anda," kata Simpsons.

Oleh karena itu, pola lama bisa menjadi bahan pelajaran untuk kehidupan berikutnya.  Misalnya, bayi yang tercampakkan bisa menjadi seorang yang setia di kemudian hari, atau bayi yang kehilangan cinta bisa belajar untuk mencintai di masa kemudian.  (*)sumber Science Daily.Editor: Jafar M Sidik

Minggu, 11 Desember 2011

Gerhana bulan di Tanjungpinang tampak jelas


Minggu, 11 Desember 2011 01:31 WIB | 1054 Views
Tanjungpinang (ANTARA News) - Gerhana bulan yang terjadi Sabtu malam terlihat jelas di langit Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Langit cerah ditaburi jutaan bintang tanpa awan, membuat warga yang menyaksikan fenomena alam itu bisa melihat secara langsung dan mengabadikannya dengan telepon genggam serta kamera foto.

"Beruntung langit cerah, sehingga bisa menyaksikan dari awal terjadinya gerhana bulan hingga gerhana bulan total," kata salah seorang warga Tanjungpinang, Yusri yang menyaksikan dengan sejumlah temannya.

Warga Kelurahan Pinang Kencana itu mengatakan, sangat jarang bisa menyaksikan gerhana bulan total secara langsung tanpa ditutupi awan atau karena berkabut.

Terjadinya gerhana bulan yang sudah diprediksi sebelumnya oleh para ahli tersebut mulai terlihat dengan mata telanjang di langit Tanjungpinang sekitar pukul 19.15 WIB dan gerhana total terjadi sekitar pukul 21.15 WIB.

Gerhana total terlihat hampir selama 50 menit, sebelum cahaya bulan kembali dengan perlahan bersinar terang.

"Awalnya kami terkejut melihat bulan purnama yang sebelumnya bersinar terang lama-kelamaan berubah menjadi gelap dan berbentuk seperti bulan sabit. Untung ada yang memberitahu kalau itu gerhana bulan," ujarnya.

Sejumlah warga yang menyaksikan gerhana bulan total itu juga mengabadikannya dengan kamera foto serta video.

Sebagian warga juga heran melihat bulan mulai redup, sebelum sadar kalau yang terjadi adalah gerhana bulan.

"Kami baru sadar kalau yang terjadi itu gerhana bulan setelah diberitahu salah seorang teman," ujar warga lainnya, Adi.

Namun, ada juga warga yang sudah dari Sabtu petang menunggu fenomena alam yang jarang terjadi itu untuk menyaksikannya.

"Saya sudah menunggu dan beruntung bisa menyaksikan secara langsung tanpa ada yang menghalangi, sebelumnya saya tidak sempat menyaksikan karena terjadi dini hari dan langit ditutupi awan," ujar warga, Fairuz. (ANT)
Editor: B Kunto Wibisono

Selasa, 06 Desember 2011

Tarman: kepercayaan masyarakat kepada media lebih tinggi


Selasa, 6 Desember 2011 02:11 WIB | 829 Views
Bukittinggi (ANTARA News) - Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tarman Azzam mengungkapkan, tingkat kepercayaan masyarakat kepada media massa dewasa ini lebih tinggi ketimbang kepada pemerintah.

"Dari 10 ribu responden di dunia yang diteliti Globescan Media Forum, diketahui 61 persen di antaranya lebih mempercayai media massa dan hanya 52 persen yang percaya kepada pemerintah," katanya di Bukittinggi, Senin.

Tarman Azzam mengatakan hal itu ketika menjadi pemateri pada pelatihan kehumasan daerah bagi pejabat dan aparat humas pemerintah dan BUMN/BUMD se-Sumatera Barat yang digelar Perum LKBN ANTARA Biro Sumbar.

Dikatakannya, di Indonesia tingkat kepercayaan masyarakat kepada media massa justru lebih tinggi lagi yakni mencapai 86 persen, sementara tingkat kepercayaan kepada pemerintah hanya 71 persen.

"Tak heran sebuah media massa di Amerika Serikat, The New York Times menyebutkan bahwa media atau pers sebagai kekuatan keempat demokrasi sejak tahun 1990-an, terutama di dunia ketiga," katanya.

Menurut dia, besarnya pengaruh media massa merupakan tantangan bagi jajaran humas dalam melaksanakan tugas kehumasan. Untuk itu humas harus selalu meningkatkan perannya.

Peningkatan peran kehumasan, katanya, dapat dilakukan dengan cara proaktif terhadap media massa, selalu menjadi jembatan informasi publik, profesional, cepat tanggap, dan tidak arogan. Humas juga harus memiliki keterbukaan informasi dengan data yang akurat dan lengkap, paradigmanya harus menjadi pelayan bukan dilayani serta menjadi pemecah masalah," katanya.

Ia menambahkan, humas merupakan juru bicara kepala daerah di tingkat daerah atau menteri di tingkat kementerian yang mempunyai kewenangan mencari, mengolah dan menganalisa informasi, menyusun serta melaksanakan program dan kegiatan strategis kehumasan untuk meningkatkan citra pemerintahan yang bersih dan bertanggung jawab.

"Selanjutnya juga menyebarluaskan informasi tentang kebijakan pemerintahan, politik, pembangunan dan kemasyarakatan, serta menanggapi berita dan pendapat publik yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan," ujar Tarman Azzam. (ANT-205/R014)Editor: B Kunto Wibisono