Selasa, 6 Desember 2011 02:11 WIB | 829 Views
Bukittinggi (ANTARA News) - Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tarman Azzam mengungkapkan, tingkat kepercayaan masyarakat kepada media massa dewasa ini lebih tinggi ketimbang kepada pemerintah.
"Dari 10 ribu responden di dunia yang diteliti Globescan Media Forum, diketahui 61 persen di antaranya lebih mempercayai media massa dan hanya 52 persen yang percaya kepada pemerintah," katanya di Bukittinggi, Senin.
Tarman Azzam mengatakan hal itu ketika menjadi pemateri pada pelatihan kehumasan daerah bagi pejabat dan aparat humas pemerintah dan BUMN/BUMD se-Sumatera Barat yang digelar Perum LKBN ANTARA Biro Sumbar.
Dikatakannya, di Indonesia tingkat kepercayaan masyarakat kepada media massa justru lebih tinggi lagi yakni mencapai 86 persen, sementara tingkat kepercayaan kepada pemerintah hanya 71 persen.
"Tak heran sebuah media massa di Amerika Serikat, The New York Times menyebutkan bahwa media atau pers sebagai kekuatan keempat demokrasi sejak tahun 1990-an, terutama di dunia ketiga," katanya.
Menurut dia, besarnya pengaruh media massa merupakan tantangan bagi jajaran humas dalam melaksanakan tugas kehumasan. Untuk itu humas harus selalu meningkatkan perannya.
Peningkatan peran kehumasan, katanya, dapat dilakukan dengan cara proaktif terhadap media massa, selalu menjadi jembatan informasi publik, profesional, cepat tanggap, dan tidak arogan. Humas juga harus memiliki keterbukaan informasi dengan data yang akurat dan lengkap, paradigmanya harus menjadi pelayan bukan dilayani serta menjadi pemecah masalah," katanya.
Ia menambahkan, humas merupakan juru bicara kepala daerah di tingkat daerah atau menteri di tingkat kementerian yang mempunyai kewenangan mencari, mengolah dan menganalisa informasi, menyusun serta melaksanakan program dan kegiatan strategis kehumasan untuk meningkatkan citra pemerintahan yang bersih dan bertanggung jawab.
"Selanjutnya juga menyebarluaskan informasi tentang kebijakan pemerintahan, politik, pembangunan dan kemasyarakatan, serta menanggapi berita dan pendapat publik yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan," ujar Tarman Azzam. (ANT-205/R014)Editor: B Kunto Wibisono
"Dari 10 ribu responden di dunia yang diteliti Globescan Media Forum, diketahui 61 persen di antaranya lebih mempercayai media massa dan hanya 52 persen yang percaya kepada pemerintah," katanya di Bukittinggi, Senin.
Tarman Azzam mengatakan hal itu ketika menjadi pemateri pada pelatihan kehumasan daerah bagi pejabat dan aparat humas pemerintah dan BUMN/BUMD se-Sumatera Barat yang digelar Perum LKBN ANTARA Biro Sumbar.
Dikatakannya, di Indonesia tingkat kepercayaan masyarakat kepada media massa justru lebih tinggi lagi yakni mencapai 86 persen, sementara tingkat kepercayaan kepada pemerintah hanya 71 persen.
"Tak heran sebuah media massa di Amerika Serikat, The New York Times menyebutkan bahwa media atau pers sebagai kekuatan keempat demokrasi sejak tahun 1990-an, terutama di dunia ketiga," katanya.
Menurut dia, besarnya pengaruh media massa merupakan tantangan bagi jajaran humas dalam melaksanakan tugas kehumasan. Untuk itu humas harus selalu meningkatkan perannya.
Peningkatan peran kehumasan, katanya, dapat dilakukan dengan cara proaktif terhadap media massa, selalu menjadi jembatan informasi publik, profesional, cepat tanggap, dan tidak arogan. Humas juga harus memiliki keterbukaan informasi dengan data yang akurat dan lengkap, paradigmanya harus menjadi pelayan bukan dilayani serta menjadi pemecah masalah," katanya.
Ia menambahkan, humas merupakan juru bicara kepala daerah di tingkat daerah atau menteri di tingkat kementerian yang mempunyai kewenangan mencari, mengolah dan menganalisa informasi, menyusun serta melaksanakan program dan kegiatan strategis kehumasan untuk meningkatkan citra pemerintahan yang bersih dan bertanggung jawab.
"Selanjutnya juga menyebarluaskan informasi tentang kebijakan pemerintahan, politik, pembangunan dan kemasyarakatan, serta menanggapi berita dan pendapat publik yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan," ujar Tarman Azzam. (ANT-205/R014)Editor: B Kunto Wibisono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar